Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Halo teman-teman bloggers dan penikmat tulisan yang sedang baca tulisan gw ini. Setelah sekian purnama gw gak menulis di blog (bahkan melebihi sekian purnamanya Cinta & Rangga), akhirnya gw #comeback dan tersadarkan kembali bahwa, “Lu mesti ngisi blog lu dengan tulisan lagi, Nil!”.
Sering kehabisan tema (melewatkan lebih tepatnya), bikin gw jadi semakin gak mood untuk nulis. Padahal sih, emang faktor malas dan mood yang gak bisa diusir, hehe. Kebiasaan nih ya, kalau gw baru nulis lagi setelah sekian lama, gw tuh suka bikin pembukaan yang agak curhat dulu sih emang, ketimbang langsung mulai nulis pembukaan sesuai dengan judul. Biar gak kaget aja si, ye kan. (Entah kaget kenapa juga ya?). Yaudah, segitu dulu deh curhatnya.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah postingan positif melewati timeline Facebook gw dan baru tadi siang, kembali lewat di IgStory gw. Tentang ‘Sampah di Studio Bioskop’. Buat gw sih masih perlu dibahas ulang (jelas gak masalah kalo perkara ini dibahas ulang, kecuali Finalitas Kenabian Nabi Muhammad Saw jangan coba-coba lu tinjau ulang! – keluar deh jiwa ITJ-nya). Postingan positif ini seliweran di TL gw tentu berkat upaya dari teman-teman gw yang mencoba merepost postingan tersebut. Postingan itu pun asalnya dari IG Story sih. Yang pada intinya, gw menganggap postingan itu kurang gereget. Berawal dari waktu masuk ke studio yang lewat dari jadwal hingga akhirnya penonton dituntut untuk lebih peka dan empati kepada petugas kebersihan bioskop yang bertugas membersihkan ruangan bioskop, karena petugas hanya dikasih waktu sebentar saja untuk membersihkan ruangan yang mana akan digunakan sesegera mungkin untuk jadwal tayang film selanjutnya. Sampai di sini, gw setuju tapi di sisi lain juga tidak sependapat.
Buat gw, ada yang kurang dari tuntutan di atas. Setidaknya gw membaginya dalam beberapa poin sebagai berikut:
1. Mari kita bagi penonton ini ke dalam 2 tipe. Tipe Tertib dan Tipe Tidak Tertib. Kepada yang tipe pertama, tentu mereka gak mau sepenuhnya disalahkan. Paling tidak, jangan pandang sebelah mata, karena kami di sini masih ada, mungkin gitu kalo bulan bisa ngomong. Kepada tipe kedua, emang perlu banget disiriam air se-ember biar sedikit paham dan beradab dalam menjaga lingkungan. Gak usah jauh-jauh buat kepentingan dan kemudahan para petugas kebersihan bioskp deh, minimal buat keadaan lingkungan yang bersih dan nyaman. Kenapa gw bilang sedikit? Ya, kepada teko yang memang kosong, kita gak perlu berharap keluar air dari teko itu. Nah, yuk deh kita mulai introspeksi, mungkin kadang kita secara gak sadar sengaja ninggalin sampah makanan-minuman kita di area bioskop, bahkan dalam keadaan yang tidak wajar sama-sekali (berantakan). Sekali lagi, meringkankan beban pekerjaan orang lain bukan suatu hal yang susah dan menyusahkan kok.
2. Berdasarkan hasil penelitian ulang gw terhadap akun instagram yang mengangkat tema ini, gw meraskan ada kejanggalan. Alurnya begini:
– Penonton tanya ke petugas karcis, kenapa belum bisa masuk studio padahal sudah lewat dari jadwalnya? Ini wajar.
– Petugas karcis melempar jawabannya ke satpam dan petugas kebersihan (sampai di sini, menurut kalian keren gak sih petugas karcisnya?)
– Ketika ditanya ke petugas kebersihan, akhirnya petugas kebersihan pun curhat, yang mana poin curahatnya adalah total petugas kebersihan hanya 6 orang, untuk bersihkan studio hanya 3 orang, waktu untuk membersihkan hanya 15 menit, dan itu kemudian 3 orang petugas tadi harus menyelesaikan tugas ini di setiap studio yang selesainya bisa jadi bersamaan. (sampai di sini, kalian masih belum merasa aneh?)
– Ohiya, sebelumnya petugas kebersihan bilang: “penonton jajannya banyak, jadi sampahnya juga banyak, biasanya popocorn, air, saos tumpah dan banyak plastik yang gak keliatan oleh satpam pas penonton masuk.” Kalau jajan banyaknya di bioskop sih ya risiko pihak bioskop dalam rangka jualan cemilan. Soal yang tumpah-tumpah, bisa pake cara warning ke penonton melalui video singkat dll agar bisa hati-hati saat makan dan minum. Ya, namanya juga aktivitas di tempat yang tidak terang, gengs. Dan soal plastik yang lolos di pintu satpam? Penonton juga harus tahu diri, kalopun lolos tu jajanan dari luar, buang sampanya di tas lo aja! Nah, Pak Satpam juga, bisa lebih semangat dong periksa tas saat di pintu masuknya? 🙂
– Akhirnya yang hanya dibahas di IG Story itu hanya menitikberatkan pada penonton. Tentu yang disampaikan itu adalah himbauan dan ajakan kepada kebaikan. Sama sekali gak salah dan gw setuju. Tapi kira-kira setelah gw pancing dengan kronologis di atas, apakah sekarang kalian merasakan kejanggalan yang sama dengan gw?
Bahwa selain penonton dan karyawan, ada pihak lain yang perlu dikritisi dan tentu diingatkan bahwa ‘ada yang salah’ dengan sistem yang berjalan di bioskop tersebut.
3. Pertanyaan selanjutnya yang mungkin kurang relevan, tapi perlu buat nambahin info. Apakah kejadian ini terjadi juga di biskop-bioskop lainnya? Persis sama? Atau ada kurang dan lebihnya? Ini kan mesti kita cek ulang. Bisa jadi hanya di 1 bioskop. Bisa jadi emang lagi banyak petugas yang cuti, sakit atu bahkan resign?
4. Kalau pun terjadi di berbagai bioskop, kenapa baru sekarang ya ramenya? Ditambah, baru-baru ini muncul lagi. Meskipun yang belakangan ini lebih mengkritisi netizen yang komennya gak ber-empati. Buat gw itu berlainan bab.
5. Kita semua sepakat bahwa “Buanglah (mantan #eh) Sampah Pada Tempatnya” di manapun kita berada, klise tapi ya emang masyarakat kita kenyataannya belum siap jadi masyarakat elegan. Padahal mayoritas kita muslim dan Islam mengajarkan kebersihan secara komprehensif. Sedih ya.
Nah, sebelum gw tulis pendapat gw di sini, gw lebih dulu bikin diskusi tertutup dengan teman-teman gw di grup dan kemudian gw lanjutkan di Live Conference IG Stroy sekitar jam 21.30 tadi di akun @gusfaniie. Dan gw sampai pada keinginan untuk mencoba bikin survei kecil-kecilan di beberapa bioskop terdekat dengan misi: apakah hal di atas terjadi juga di beberapa bioskop lainnya? Jika memang kenyataannya ada, aksi gw dan temen-temen gw ya ingin mengingatkan ke pihak management bioskop untuk juga lebih memperhatikan sistem dan kesiapan dari personil yang bertugas.
Mungkin itu yang bisa sedikit gw lakukan, kalau misinya udah kelar, nanti gw update di postingan berikutnya, Insyaa Allah.
Sekian dari gw, semoga ada manfaatnya. Kalau ada salah pilihan kata atau kalimat, mohon dimaafkan gengs. Kalau ada pendapat lain atau input dari sisi berbeda lainnya, silakan tinggalkan di kolom komentar ya! Thanks
Wallahu’alam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.